Selamat datang ke MRII Bern.

Kami senang atas kunjungan anda ke website kami. Kami berharap Saudara mendapatkan informasi yang diperlukan dan semoga artikel-artikel yang dimuat dapat menjadi berkat juga. Terlebih lagi, kami berharap bisa bersekutu bersama dengan Saudara di Kebaktian Minggu.


Ringkasan PA 16 Mei 2009

Hari Ketujuh (Katekismus Heidelberg)
Q. 20. Apakah semua manusia yang mati di dalam Adam diselamatkan oleh Kristus?
A. Tidak; (a)
Hanya mereka yang diperanakkan di dalamNya, dan menerima semua berkatNya dengan iman sejati (b)

(a) Mat.7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya
(b) Yoh 1:12 Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.
Ibr 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Adam subjected all to condemnation, but Christ saves only a portion. It does not mean that the satisfaction of Christ is imperfect or insufficient. Christ atonement is sufficient for all but efficient for some.
The power of Adam’s sin reaches all his posterity due to fault in men themselves who embrace the sin of Adam by birth and imitation.
Those who are saved are those who believe and lay hold of and embrace the benefit of Christ.
And why do those who believe, believe? This is a higher and deeper question: “God has mercy on whom He has mercy, and He hardens whom He will harden” Rom 9:18

Q. 21. Apa yang dimaksud dengan iman sejati?
A. Iman sejati tidak hanya mencakup pengetahuan, di mana aku mengakui sebagai benar semua yang Tuhan telah wahyukan ke kita di dalam FirmanNya, (a), tetapi juga mencakup suatu keyakinan, (b) yang dikerjakan oleh Roh Kudus (c) melalui Injil di dalam hatiku; (d) bahwa bukan hanya untuk orang lain, tetapi untukku juga, pengampunan dosa, pembenaran yang kekal dan keselamatan, (e) diberikan oleh Tuhan, hanya karena anugerah, hanya melalui apa yang telah Kristus kerjakan. (f)

Ibr 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Difference between faith and hope?
Faith makes those things hoped for present and real, and it is with faith that we can look forward to the consummation of the things hoped for.
Faith makes hope worth hoping for!

On Faith
- Faith is not: subjective (according to our own imagination), optimism (eg Power of Positive Thinking from Norman Vincent Peale, no object of faith), a jump in the dark (without evidence)
- Causes of Faith: efficient cause: the Holy Spirit, instrumental cause: the word of God => preaching of the Gospel
(d) 1 Kor 1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
- Object of faith: Christ
(f) Rom 3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
- Subject of faith: human, in particular our understanding, will and heart
- End goal of faith: glory of God and our salvation

Kinds of faith
- Historical faith: mere acknowledgment of things God is said to have done, now does or will do. (the kind of faith that Satan and Simon Magus in Acts 8 have)
(a) Yak 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
- Temporary faith: agreement with the truth, accompanied with profession and joy, but not with a true abiding joy. It endures only for a time and in seasons of affliction dies away (parable of the sower, Mat 13)
- Justifying faith: consists in true knowledge and assured confidence
(b) Eph 3:12 Di dalam dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepadaNya

Why sometimes I don’t ‘feel’ my faith, do I need to feel it?
Things that a true believer (received justifying faith) experiences:
(e) Gal 3:11, Rom 1:17, Heb 10:38 The just shall live by faith
- He believes that the Scripture is true and from God
- Hence he believes in the content of the Scripture and to embrace it -> doctrinal test
- He applies to himself the promise of grace, free remission of sins, righteousness and eternal life
- He trusts and rejoices in the present and future grace of God
- Joy which is accompanied with peace of conscience arises in his heart
Rom 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ibr 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
- Then he has a will and earnest desire to obey all the commands of God, and is willing to endure patiently whatever God may send upon him. (those who know God will increasingly lead righteous lives and to love others) -> moral test and social test
He that believes, is conscious of the existence of his faith
(I know whom I have believed, 2 Tim 1:12; He that believes on the Son of God, has the witness in himself, 1 John 5:10)

When do we not need faith?
When we do not have struggle, or hope, when we are self-sufficient
How and when do we exercise our faith?
Perjalana iman Abraham (Ibr 11:8-19)
- Dipanggil keluar dari tanah Ur -> karena iman, Abraham taat. Resiko: tidak mengetahui tempat yang ia tujui
- Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan seolah-olah itu tanah asing, ia tinggal dalam tenda (ia mengalami kelaparan, peperangan dan janji pemberian tanah tidak terpenuhi dalam waktu hidupnya), tapi ia percaya janji Tuhan.
- Karena iman, mereka beroleh kekuatan utk menurunkan anak cucu (percaya bahwa Tuhan yang berjanji memberikan keturunan seperti bintang dan pasir akan memenuhinya)
- Karena iman, ia mempersembakan Ishak, anaknya yg tunggal. Ia beriman bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang2 sekalipun mereka telah mati.

Q. 22. Hal apa yang perlu dipercayai oleh seorang Kristen ?
A. Semua hal yang dijanjikan kepada kita di dalam injil, (a) yang diajarkan dalam artikel-artikel pengakuan iman kita.

Mark 1:15 kataNya:”Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Yoh 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalaml namaNya.

Faith cannot rely on anything but the Word of God, as an immovable foundation. Human traditions, ordinances of popes, decrees of councils, and miracles are excluded from being the object of faith.

Q. 23. Apakah artikel-artikel tersebut?
A. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang maha kuasa, khalik langit dan bumi
Dan kepada Yesus Kristus, anakNya yang tunggal, Tuhan kita
Yang dikandung oleh Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria
Menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut
Pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati
Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa
Dari sana Ia akan datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati
Aku percaya kepada Roh Kudus, gereja yang kudus dan am
Persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan orang mati dan hidup yang kekal

Apostle’s Creed surpasses many other confessions in importance and authority because:
- Almost the whole of it is expressed in the language of the Scriptures
- It is of the greatest antiquity, and was first delivered to the church by apostolic men (meaning either by Apostles themselves or by their disciples) and has been regularly transmitted down to present time.
There are those who suppose that the creed is formed by the Apostles themselves, each of whom furnished a certain portion of it. This, however, is not proven. It is considered as ecclesiastical writing (along with other creeds) but not divine (the Bible).

(Surya Kusuma)