Selamat datang ke MRII Bern.

Kami senang atas kunjungan anda ke website kami. Kami berharap Saudara mendapatkan informasi yang diperlukan dan semoga artikel-artikel yang dimuat dapat menjadi berkat juga. Terlebih lagi, kami berharap bisa bersekutu bersama dengan Saudara di Kebaktian Minggu.


Ringkasan PA 27 Desember 2008

Bertumbuh dewasa melalui pemahaman Alkitab

Kehidupan Kristen: lahir baru => bayi => dewasa

Tetapi tidak semua bertumbuh menuju kedewasaan. Kenapa?
10 alasan yang diberikan dalam buku Essential Truths of the Christian Faith (R.C. Sproul):

1. Iman yang kekanak-kanakan
Apa beda iman seperti anak-anak dengan iman yang kekanak-kanakan?
iman seperti anak-anak (Mark 10:15): percaya kepada orang tuanya
iman yang kekanak-kanakan (Ibr 5:12-14, I Kor 14:20): tidak bersedia belajar hal-hal yg lebih mendalam dari Allah, menolak makanan keras hanya mau susu.

2. Penolakan terhadap teologi
Apa itu teologi?
Abraham Kuyper: Kritikus Alkitab telah menjadi perusak Alkitab.
Teologi-teologi yang salah sudah muncul dari jaman Tuhan Yesus.
Penolakan terhadap semua teologi bukan solusi (menolak pengetahuan akan Allah)

3. Kepercayaan yang terlalu gampang
Antinominianisme (melawan hukum): menerima Kristus sebagai Juruselamat, tidak sebagai Tuhan.
Harus menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Titus 2:13-14)
Love does not disregard the requirements of the law.
Love is the fulfillment of the law (Rom 13:8-10)
The Spirit gives us power to observe the law, making us more and more like Christ, the archetypal observer of the law (Matt 5:17)

4. Neo-monastikisme (konsep keluar dari dunia)
Menarik diri dari dunia (hanya berkecimpung dalam komunitas Kristen), bandingkan Matt 5:13-16
Mengucilkan Tuhan di gereja (mengkotak-kotakkan kehidupan kita: bagian spiritual dan bagian duniawi)
Akibatnya: Tidak ada pergumulan => tidak ada pertumbuhan

5. Takut akan perdebatan
„Jangan pernah berdiskusi tentang politik dan agama“.
Kehidupan Kristus, para nabi dan rasul penuh dengan perdebatan.
Perdebatan menyertai komitmen teologis.

6. Semangat jaman ini: anti-rasional dan relativisme
Anti-rasional
Tanpa teologi, kasih yang bagaimana yang kita nyatakan? Allah yg bagaimana yg kita kenal?

Relativisme: menyatakan “semua kebenaran adalah relatif”
Dalam keKristenan: Apakah “pimpinan Roh Kudus” melebihi kebenaran Alkitab?
Kekristenan bukan rasionalisme, tetapi rasional.
Ada kebenaran yg melampaui akal => suprarational tetapi bukan irrational.

7. Seduksi dari keduniawian
Hawa nafsu, materialisme, hedonisme, kesibukan dan aktivitas dunia (I John 2:15-17)

8. Membaca renungan sebagai pengganti dedikasi untuk belajar Alkitab
Apa bedanya membaca renungan dengan belajar Alkitab?
15-30 menit setiap hari vs belajar yg serius
Perasaan hati yang damai selama sementara vs pertumbuhan kepada pengetahuan yang dewasa akan Firman Tuhan.

9. Kemalasan
Pengudusan hidup orang Kristen menuntut kerja keras (Fil 2:12-13), sebagai wujud dari iman setelah kita dibenarkan.
Malas => tidak menjadi dewasa

10. Ketidaktaatan
Firman Tuhan tidak turun dari akal ke hati dan kemudian direfleksikan dari perbuatan (bandingkan Yak 1:22-25)

Penting untuk belajar Firman Tuhan (melalui teologi – doktrin)
=> untuk mengenal Allah dan kehendakNya (John 5:39)
=> untuk pertumbuhan kehidupan Kristen (2 Tim 3:16)

Allah memerintahkan kita untuk rajin belajar FirmanNya
Paulus: Tinggalkan sifat kanak-kanak (1 Kor 13:11) dan berusaha menjadi dewasa di dalam pengertian (1 Kor 14:20)
Contoh baik dari jemaat di Berea yang setiap hari meneliti kebenaran Firman yang diberitakan Paulus. (Kis 17:11)

Mungkin bertumbuh tanpa pemahaman Alkitab (teologi atau doktrin yang benar)?

Harus berhati-hati karena lebih mungkin bertumbuh jadi bidat atau orang yang benar di matanya sendiri kalau kita tidak punya teologi atau doktrin yang benar. Tidak mungkin memiliki kehidupan Kristen yang benar tanpa memiliki teologi yang benar.

Mungkin untuk memiliki teologi (pengetahuan yang benar akan Tuhan) tanpa memiliki kehidupan yang benar di mata Tuhan?

Mungkin juga, karena itu perlu kuasa Roh Kudus yang mengaplikasikan Firman dalam hidup kita.

(Surya Kusuma)