Pembahasan Katekismus Heidelberg Pertanyaan 6-8
KEADAAN SEMULA SAAT DICIPTAKAN
Q. 6. Apakah Tuhan menciptakan manusia dengan keadaan begitu jahat?
Sama sekali tidak
Tetapi Tuhan menciptakan manusia baik, (Gen 1:31)
Truly, this only I have found: That God made man upright, but they have sought out many schemes.” Ecc 7:29
dan menurut peta teladannya,
Then God said, “Let Us make man in Our image, according to Our likeness; let them have dominion over the fish of the sea, over the birds of the air, and over the cattle, over all the earth and over every creeping thing that creeps on the earth.” So God created man in His own image; in the image of God He created him; male and female He created them. Gen 1:26,27
(Peta teladan dari Tuhan who Himself is perfectly and supremely good and holy.)
di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya, sehingga ia dapat mengenal Tuhan penciptanya dengan benar, dan mengasihi dia dengan sepenuh hati dan tinggal dengannya di dalam sukacita kekal demi kemuliaan dan puji bagi namanya. Eph.4:23,24
God created man without sin, and is therefore not the author of sin, nor of our corruption and misery. (many objections from human regarding this stand)
For You are not a God who takes pleasure in wickedness, nor shall evil dwell with You. The boastful shall not stand in Your sight; You hate all workers of iniquity.Ps 5:4,5
Manusia diciptakan dalam keadaan innocent (pure in nature), free will masih ada.
Keadaan manusia saat diciptakan, sebelum jatuh dalam dosa (diambil dari commentary Zacharias Ursinus untuk Heidelberg Catechism)
- Esensi kekekalan & spiritual dari jiwa (soul)
- Kemampuan untuk mengetahui dan berkehendak (will)
- Kemampuan untuk mengetahui dan berkehendak (free agent)
- Pengenalan akan karya Tuhan (culture, art, science)
- Kebenaran sejati & kekudusan dalam kehendak, hati dan aksi
- Kebahagiaan, kemuliaan dan kesukaan dlm Tuhan, tidak ada kesedihan dan kesengsaraan
- Kuasa atas segala ciptaan
ASAL ORIGINAL SIN
Q. 7. Dari mana datangnya kerusakan dalam natur manusia?
Dari kejatuhan dan ketidaktaatan orang tua pertama kita, Adam dan Hawa, di Firdaus;
Karena itu natur kita menjadi begitu tercemar, sehingga kita semua dikandung dan dilahirkan dalam dosa.
Behold, I was brought forth in iniquity, and in sin my mother conceived me. Ps.51:5
Gen 3:1-7
The devil and wicked men are the cause of sin in and of themselves. The devil can only suggest and entice men to do that which is evil; but cannot compel them to commit it.
Adam was created holy, just, immortal, not wanting or lacking anything. He had free will, he had power to do good and evil, he had the law which directed him, he was told the consequence of breaking the law. The devil tempted by saying he will not die instead he will obtain knowledge of good and evil and will be like God.
Human response to temptation: the fruit is good to eat, good to see and good to make one wise. Man sinned by disobeying God’s command. Such big punishment for eating a fruit? No just judge inflicts great punishment on account of small offense (Augustine). Motivations behind the act of disobedience: sins of pride, unbelief, disobedience, ingratitude, want to be God.
Bagian di atas menggambarkan dosa Adam dan betapa besar dosanya sehingga patut menerima kematian sebagai hukuman. Sekarang kita melihat kesaksian Alkitab mengenai hubungan dari dosa Adam ke kita.
Therefore, just as through one man sin entered the world, and death through sin, and thus death spread to all men, because all sinned. Rom.5:12
Konsep original sin (mulai dari Augustine): a heart inclined toward sin, prior to any actual sins => transmitted from Adam to us
We are not sinners because we sin but we sin because we are sinners, born with nature enslaved to sin.
4 states of man: able to sin, able not to sin; not able not to sin; able not to sin; not able to sin.
- Before Fall: free will ada
- After Fall: free will (to choose right or wrong) sudah tidak ada, walaupun kita masih free agent. Illustrasi: singa yg pada naturnya tidak makan sayur (dari James Montgomery Boice)
For the good that I will to do, I do not do; but the evil I will not to do, that I practice. Rom 7:9
- After conversion => able not to sin
Jesus answered them, “Most assuredly, I say to you, whoever commits sin is a slave of sin. And a slave does not abide in the house forever, but a son abides forever. Therefore if the Son makes you free, you shall be free. John 8:34-36
Stand fast therefore in the liberty by which Christ has made us free, and do not be entangled again with a yoke of bondage. Gal 5:1,3
- After resurrection: complete transformation of heart => always desire to do right
AKIBAT ORIGINAL SIN
Q. 8. Apakah kita begitu tercemarnya sehingga kita sama sekali tidak dapat melakukan kebaikan apapun, dan selalu bertendensi ke segala kejahatan?
Memang demikian keadaan kita; (telah dibahas sebulan lalu)
kecuali kalau kita dilahirbarukan oleh Roh Kudus.
Fall of our first parents in Paradise => original sin. Original sin is the cause of actual sins. And actual sins are the cause of further and more numerous and graver sins. (Rom 1:24-27)
Akibat lain dari original sin: calamities in life, temporal death, eternal death (last and most extreme consequence of sin)
And many of those who sleep in the dust of the earth shall awake, some to everlasting life, some to shame and everlasting contempt. (Dan12:2)
Solusi dari masalah dosa: dilahirbarukan oleh Roh Kudus (bukan pekerjaan kita utk melahirbarukan kita sendiri)
Jesus answered and said to him, “Most assuredly, I say to you, unless one is born again, he cannot see the kingdom of God.” Nicodemus said to Him, “How can a man be born when he is old? Can he enter a second time into his mother’s womb and be born?” Jesus answered, “Most assuredly, I say to you, unless one is born of water and the Spirit, he cannot enter the kingdom of God. (John 3:3-5)
Ketika kita masuk dalam posisi able not to sin. Apa yg kita lakukan?.
Aplikasi: Begitu penting bagi kita untuk mengerti dan menerima status kita sebagai manusia yg berdosa. Setelah kita ditebus, kita mampu untuk tidak berbuat dosa, tapi keadaan kita tidak sama dengan keadaan di Firdaus, karena dosa melingkup di sekitar kita. Orang Kristen sejati selalu bergumul dalam kehidupannya di dunia ini.
(Surya Kusuma)
Selamat datang ke MRII Bern.
Kami senang atas kunjungan anda ke website kami. Kami berharap Saudara mendapatkan informasi yang diperlukan dan semoga artikel-artikel yang dimuat dapat menjadi berkat juga. Terlebih lagi, kami berharap bisa bersekutu bersama dengan Saudara di Kebaktian Minggu.
Kami senang atas kunjungan anda ke website kami. Kami berharap Saudara mendapatkan informasi yang diperlukan dan semoga artikel-artikel yang dimuat dapat menjadi berkat juga. Terlebih lagi, kami berharap bisa bersekutu bersama dengan Saudara di Kebaktian Minggu.
Ringkasan PA 7 Maret 2009
Kejadian 1:1-2
Pengantar Textual Kitab Kejadian:
Kitab Kejadian mempunyai nama asli Bereshit (in the Begining). Kitab ini mengisahkan tentang awal mula segala sesuatu. Kitab ini terbagi menjadi 11 bagian oleh 10 Silsilah:
Bagian I
1. Penciptaan Langit dan Bumi (1:1–2:3)
2. Kisah mengenai Manusia mula-mula di bumi (2:4–4:26)
3. Kisah Keturunan Adam (5:1–6:8)
4. Kisah Nuh (6:9–9:29)
5. Kisah anak-anak Nuh: Sem, Ham, and Yafet (10:1–11:9)
6. Kisah Keturunan Sem (11:10–26)
Bagian II
7. Kisah Keturunan Terah: Abraham (11:27–25:11)
8. Kisah Ismael (25:12–18)
9. Kisah keturunan Ishak: Jacob (25:19–35:29)
10. Kisah Esau and Keluarganya (36:1–37:1)
11. Kisah Jakob: Joseph (37:2–50:26)
Kitab ini ditulis oleh Musa kemungkinan pada masa awal pelayanannya (dari menghadap Firaun hingga keluarnya orang Israel dari Mesir dan tiba di kaki Gunung Horeb untuk menerima Taurat).
Tujuan utama penulisan adalah:
Memperkenalkan TUHAN yang menyelamatkan mereka.
Menjelaskan awal mula dari semua yang ada, awal mula dari bangsa Israel dan latarbelakang penyelamatan mereka.
Kejadian 1:1-2
Kejadian 1:1
Pada mulanya... (dalam suatu permulaan – menunjukkan bahwa sebelumnya tidak ada yang lebih mula). Allah menciptakan. Elohim (Allah yang berkuasa) menciptakan tanpa materi sebelumnya (ex nihilo). Langit dan Bumi (dan segala isinya) – Majas Merismus.
Bagian ini menunjukkan bahwa alam semesta merupakan suatu ciptaan yang contingent. Ada keberadaan lain yang lebih mutlak, dimana alam ini bergantung. Maka alam ini mempunyai tujuan dan merupakan penyataan dari sang Pencipta. Ini adalah cara pandang dunia Alkitab yang berbeda dengan cara pandang dunia modern. Dimana cara pandang dunia modern bukan hanya ateistik dan materialistik melainkan juga sempit, miskin, dan reduktif.
Kejadian 1:2
Bumi belum berbentuk dan kosong (chaos), gelap gulita. Gambaran ini menekankan bahwa penciptaan adalah tindakan menuju kepada tatanan. Dosa dan pengrusakan merupakan tindakan anti creation.
(Ev. Steve Hendra)
Pengantar Textual Kitab Kejadian:
Kitab Kejadian mempunyai nama asli Bereshit (in the Begining). Kitab ini mengisahkan tentang awal mula segala sesuatu. Kitab ini terbagi menjadi 11 bagian oleh 10 Silsilah:
Bagian I
1. Penciptaan Langit dan Bumi (1:1–2:3)
2. Kisah mengenai Manusia mula-mula di bumi (2:4–4:26)
3. Kisah Keturunan Adam (5:1–6:8)
4. Kisah Nuh (6:9–9:29)
5. Kisah anak-anak Nuh: Sem, Ham, and Yafet (10:1–11:9)
6. Kisah Keturunan Sem (11:10–26)
Bagian II
7. Kisah Keturunan Terah: Abraham (11:27–25:11)
8. Kisah Ismael (25:12–18)
9. Kisah keturunan Ishak: Jacob (25:19–35:29)
10. Kisah Esau and Keluarganya (36:1–37:1)
11. Kisah Jakob: Joseph (37:2–50:26)
Kitab ini ditulis oleh Musa kemungkinan pada masa awal pelayanannya (dari menghadap Firaun hingga keluarnya orang Israel dari Mesir dan tiba di kaki Gunung Horeb untuk menerima Taurat).
Tujuan utama penulisan adalah:
Memperkenalkan TUHAN yang menyelamatkan mereka.
Menjelaskan awal mula dari semua yang ada, awal mula dari bangsa Israel dan latarbelakang penyelamatan mereka.
Kejadian 1:1-2
Kejadian 1:1
Pada mulanya... (dalam suatu permulaan – menunjukkan bahwa sebelumnya tidak ada yang lebih mula). Allah menciptakan. Elohim (Allah yang berkuasa) menciptakan tanpa materi sebelumnya (ex nihilo). Langit dan Bumi (dan segala isinya) – Majas Merismus.
Bagian ini menunjukkan bahwa alam semesta merupakan suatu ciptaan yang contingent. Ada keberadaan lain yang lebih mutlak, dimana alam ini bergantung. Maka alam ini mempunyai tujuan dan merupakan penyataan dari sang Pencipta. Ini adalah cara pandang dunia Alkitab yang berbeda dengan cara pandang dunia modern. Dimana cara pandang dunia modern bukan hanya ateistik dan materialistik melainkan juga sempit, miskin, dan reduktif.
Kejadian 1:2
Bumi belum berbentuk dan kosong (chaos), gelap gulita. Gambaran ini menekankan bahwa penciptaan adalah tindakan menuju kepada tatanan. Dosa dan pengrusakan merupakan tindakan anti creation.
(Ev. Steve Hendra)
Subscribe to:
Posts (Atom)